Jika menyebut bonsai, orang akan melontarkan
kata kecil, mahal, dan unik. Bonsai bukanlah jenis tanaman melainkan cara budi daya
pohon atau tanaman di dalam sebuah wadah atau pot. Bisa dikatakan bonsai adalah
versi mini pohon atau tanaman aslinya. Layaknya dunia fesyen yang mengalami pergantian
mode, dunia tanaman pun demikian. Tanaman anthurium dan aglonema sempat menjadi
primadona beberapa waktu lalu. Banyak orang berburu tanaman hias ini hingga rela
merogoh kocek puluhan juta rupiah. Namun, pasang surut dunia tanaman, bonsai
tetap memiliki penggemar.
bonsai adalah tanaman yang ditanam dalam pot. Selain itu, bonsai adalah seni mengerdilkan tanaman
yang
ditanam dalam pot
sehingga seolah-olah ada
miniatur pohon tua di
puncak gunung atau
ladang yang berada di
rumah “Bonsai di Indonesia itu dikenal dan diakui di kalangan internasional karena potensi kekayaan alam Indonesia. Jepang dikenal sebagai pusat bonsai dunia hanya mengandalkan cemara sebagai tanaman bonsai. Kalau di Indonesia terdapat cemara, pinus, beringin, pohon asam, sengon, azalea, dan sebagainya untuk dijadikan bonsai,” kata
John.
Elly yang menulis buku
Kiat Merawat Bonsai menuturkan ada tiga unsur yang diperlukan agar tanaman disebut bonsai, yaitu tanaman, tanah, dan pot untuk tanaman. Pot yang digunakan berukuran kecil dan dangkal.
Pohon
diletakkan di tempat
terbuka, mendapatkan
sinar matahari yang
cukup, dan rutin disirami. Ranting juga harus digunting jika telah memanjang atau tidak diperlukan.
Penggantian
tanah bonsai dilakukan
agar kondisi tanaman
tetap prima. Seni mengerdilkan tanaman ini berasal dari Tiongkok tetapi lebih populer di Jepang. Menurut John, hal ini disebabkan oleh
Jepang
lebih memperhatikan
estetika seni bonsai
daripada Tiongkok. Tidak
heran, kata “bonsai”
pun dicetuskan oleh
Negeri Sakura itu.
Elly mengatakan
beberapa kriteria yang perlu diperhatikan agar mendapatkan bonsai yang baik dan bernilai tinggi antara lain batang utamanya harus besar dan kelihatan tua,
dahandahannya
cukup banyak dan baik pembagiannya, pembagian akar-akarnya cukup
baik dan merata, daunnya
kecil-kecil sehingga proporsional dengan pohon serta bunga dan buah
juga berukuran kecil. “Siapapun
bisa menggemari bonsai
asal
tekun, rajin merawat
dengan penuh kasih sayang. Bonsai itu ibarat never
ending arts. Kami
sering ikut pameran untuk menebarkan kecintaan terhadap bonsai sekaligus menampilkan pemandangan indah,” ujar John.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar